Blog Artikel
Select Menu
  • Home
  • Blogging
    • Articles
    • Legends
    • Google Adsense
    • Bussiness
  • Tools
    • Font Awesome
    • HTML Editor
    • HTML Encrypter
    • Code Color
    • Responsive Cek
  • Sitemap
  • About Me
Home » Tugas Softskill » KISAH SEORANG PENCURI

21 October 2011

KISAH SEORANG PENCURI

Add Comment
Tugas Softskill
21 October 2011
Suatu ketika, tinggallah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu, terdiri dari orangtua, dan kedua anak laki-lakinya. Kekayaan mereka sangatlah berlimpah. Lumbung mereka, penuh dengan tumpukan padi dan gandum. Ladang mereka luas, lengkap dengan ratusan hewan ternak. Namun, pada suatu malam, ada pencuri yang datang ke lumbung mereka. Sebagian besar padi yang baru di tuai, lenyap tak berbekas. Tak ada yang tahu siapa pencuri itu. Kejadian itu terus berulang, hingga beberapa malam berikutnya. Akan tetapi, tak ada yang mampu menangkap pencurinya.

Sang tuan rumah tentu berang dengan hal ini. "Pencuri terkutuk!!, akan kuikat dia kalau sampai kutangkap dengan tanganku sendiri." Begitu teriak sang tuan rumah. "Aku akan menangkap sendiri, biar rasakan pembalasanku."

Kedua anaknya, mulai ikut bicara. "Ayah, biarlah kami saja yang menangkap pencuri itu. Kami sudah cukup mampu melawannya. Kami sudah cukup besar, tentu, pencuri-pencuri itu akan takluk di tangan kami. "Ijinkan kami menangkapnya Ayah!"

Tak disangka, sang Ayah berpendapat lain. "Jangan. Kalian masih muda dan belum berpengalaman. Kalian masih belum mampu melawan mereka. Lihat tangan kalian, masih tak cukup kuat untuk menahan pukulan. Ilmu silat kalian masih sedikit. Kalian lebih baik tinggal saja di rumah. Biar aku saja yang menangkap mereka." Mendengar perintah itu, kedua anaknya hanya mampu terdiam.

Penjagaan memang diperketat, namun, tetap saja keluarga itu kecurian. Sang Ayah masih saja belum mampu menangkap pencurinya. Malah, kini hewan ternak yang mulai di ambil. Ia sangat putus asa dengan hal ini. Dengan berat hati, di datangilah Kepala Desa untuk minta petunjuk tentang masalah yang dialaminya. Diceritakannya semua kejadian pencurian itu.

Kepala Desa mendengarkan dengan cermat. Ia hanya berkata, "Mengapa tak biarkan kedua anakmu yang menjaga lumbung? Mengapa kau biarkan semua keinginan mereka tak kau penuhi? Ketahuilah, wahai orang yang sombong, sesungguhnya, engkau adalah "pencuri" harapan-harapan anakmu itu. Engkau tak lebih baik dari pencuri-pencuri hartamu. Sebab, engkau tak hanya mencuri harta, tapi juga mencuri impian-impian, dan semua kemampuan anak-anakmu. Biarkan mereka yang menjaganya, dan kau cukup sebagai pengawas." Mendengar kata-kata itu, sang Ayah mulai sadar. Pada esok malam, diijinkanlah kedua anaknya untuk ikut menjaga lumbung. Dan tak berapa malam kemudian, ditangkaplah pencuri-pencuri itu, yang ternyata adalah penjaga lumbung mereka sendiri.

Teman, pernahkan Anda bertanya kepada anak kecil tentang cita-cita dan harapan mereka? Ya, bisa jadi kita akan mendapat beragam jawaban. Suatu ketika mereka akan menjadi pilot, dan ketika lain mereka memilih untuk menjadi dokter. Suatu saat mereka akan mengatakan ingin bisa terbang, dan saat lain berteriak ingin dapat berenang seperti ikan. Walaupun pada akhirnya kita tahu hanya ada satu jawaban kelak, namun, pantaskah jika kita melarang mereka semua untuk punya harapan dan impian?

Begitulah, seperti halnya dalam cerita diatas, ada banyak pencuri-pencuri impian yang berkeliaran di sekitar kita. Mereka, mencuri semua impian, dan merampas harapan-harapan yang kita lambungkan. Mereka, selalu menghadang setiap langkah kita untuk mencapai tujuan-tujuan hidup.

Bisa jadi, pencuri-pencuri itu bisa hadir dalam bentuk orangtua, teman, saudara, atau bahkan rekan kerja. Namun, yang sering terjadi adalah, kita sendirilah pencuri harapan dan impian itu. Kita sendirilah pencuri yang paling besar menghadang setiap langkah. Kita sering temukan dalam diri, perasaan takut, ragu, dan bimbang dalam melangkah.

Terlalu sering kita mendengarkan suara kecil yang mengatakan, "Saya tidak bisa, saya tidak mampu." Atau, sering kita berucap, "Sepertinya, saya tak akan mungkin mengatasinya." "jangan, jangan lakukan ini sekarang, lakukan ini nanti saja. Terus seperti itu. Kegagalan, sering kita jadikan peniadaan dalam melangkah.

Namun, teman, seringkali bisa keliru. Kegagalan, adalah sebuah cara Allah untuk menunjukkan kepada kita tentang arti kesungguhan. Kegagalan, adalah pertanda tentang sebuah usaha yang tak akan berakhir. Kegagalan, adalah sebuah pelajaran tentang bagaimana meraih semua harapan yang terlewat.

Memang, tak ada kesuksesan yang diraih dalam semalam. Karena itu, yakinlah, dengan kesabaran kita akan dapat meraih semua harapan dan impian. Maka, yakinlah dengan semua impian kita. Jika kita mampu, dan nurani kita mengatakan setuju, jangan biarkan orang lain mencuri impian itu--terutama oleh diri kita sendiri.

Dan teman, jangan jadikan diri kita pencuri-pencuri impian orang lain. Yakinlah dengan itu semua, sebab Allah selalu akan bersama kita.
Suka Artikel? Bagikan: Facebook Twitter Google+

0 Comments

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Mengenai Saya

Unknown
View my complete profile

Entri Populer

  • (no title)
    IBD BAB 10. MANUSIA DAN KEGELISAHAN
  • Gapailah cita-cita dengan menuliskannya
    Sahabat, untuk mencapai cita-cita, kita harus memikirkan dengan sunguh-sungguh impian dan cita-cita kita, membuat alasan penting mengapa im...
  • A Brief Overview Of Nursing Entrepreneurship
    There are all kinds of opportunities for qualified nurses to enter the field of nursing entrepreneurship. Depending on what they are trained...
  • What Is Inventory Management?
    What Is Inventory Management? Literally, the word 'inventory' means anything in stock that can necessarily do a business; however in...
  • STRUKTUR PASAR
    Struktur pasar ialah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar (Bain, 1952). Unsur-unsur pas...

Label

  • Articles
  • Blogging Tutorial
  • Business
  • Coding Program
  • Etika Dan Profesionalisme TSI
  • Google Adsense
  • Jarkom
  • Legends
  • Pengantar Telematika
  • Teori Organisasi Umum #2
  • Tips SEO
  • Trik n Script Ngeblog
  • Tugas Softskill

Archives

  • ► 2016 (1)
    • ► January (1)
  • ► 2014 (5)
    • ► June (1)
    • ► May (2)
    • ► March (1)
    • ► January (1)
  • ► 2013 (12)
    • ► December (1)
    • ► November (2)
    • ► June (4)
    • ► January (5)
  • ► 2012 (81)
    • ► November (8)
    • ► June (2)
    • ► May (24)
    • ► April (43)
    • ► March (4)
  • ▼ 2011 (37)
    • ► December (7)
    • ► November (4)
    • ▼ October (8)
      • KISAH SEORANG PENCURI
      • Harapan
      • Autobiografi_2
      • AUTOBIOGRAFI_1
      • STRATOVARIUS - FOREVER
      • Ceritakan tentang sejarah organisasi. Berikanconto...
      • Mengapa organisasi dikatakan sebagai wadah dan pro...
      • Menuju Timnas PSSI Yang Tangguh
    • ► September (2)
    • ► August (1)
    • ► April (5)
    • ► March (6)
    • ► February (4)
  • ► 2010 (14)
    • ► December (3)
    • ► November (9)
    • ► October (2)

CHATS

Label

  • Articles
  • Blogging Tutorial
  • Business
  • Coding Program
  • Etika Dan Profesionalisme TSI
  • Google Adsense
  • Jarkom
  • Legends
  • Pengantar Telematika
  • Teori Organisasi Umum #2
  • Tips SEO
  • Trik n Script Ngeblog
  • Tugas Softskill

Label

  • Articles
  • Blogging Tutorial
  • Business
  • Coding Program
  • Etika Dan Profesionalisme TSI
  • Google Adsense
  • Jarkom
  • Legends
  • Pengantar Telematika
  • Teori Organisasi Umum #2
  • Tips SEO
  • Trik n Script Ngeblog
  • Tugas Softskill

Label

  • Articles
  • Blogging Tutorial
  • Business
  • Coding Program
  • Etika Dan Profesionalisme TSI
  • Google Adsense
  • Jarkom
  • Legends
  • Pengantar Telematika
  • Teori Organisasi Umum #2
  • Tips SEO
  • Trik n Script Ngeblog
  • Tugas Softskill
Copyright 2013 Blog Artikel - All Rights Reserved
Template by Dian Anarchyta - Powered Blogger